KERUSAKAN LINGKUNGAN
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Saat ini banyak terjadi
kerusakan lingkungan hidup. Baik karena faktor alam ataupun ulah manusia. Dalam
jangka waktu panjang atau pendek akan mengakibatkan kualitas lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat
berfungsi . Hal ini seperti yang dijelaskan dalam UU RI No. 23 tahun 1997 ,”
zat, energi, atu komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyabakan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.”
Atas dasar fakta - fakta
diatas upaya – upaya pelestarian lingkungan hidup secara berkesinambungan perlu
dilakukan, dengan harapan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari
kerusakan lingkungan hidup. Sungguh disayangkan jika kerusakan lingkungan terus
berlanjut tanpa ada tindakan pelestarian. Sehingga lingkungan mampu menjadi investasi generasi yang akan datang.
B.
Batasan Masalah
1.
Faktor- faktor penyebab kerusakan lingkungan.
2.
Dampak yang di timbulkan dari kerusakan lingkungan.
3.
Cara melestarikan lingkungan.
C.
Tujuan penulisan
1.
Menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan.
2.
Menginformasikan tentang dampak yang ditimbulkan dari
kerusakan lingkungan.
3.
Mengetahui cara-cara melestarikan lingkungan.
II.
ISI/PEMBAHASAN
A.
Faktor-faktor kerusakan lingkungan.
1.
Faktor Alam
a. Letusan gunung berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh
letusan gunung berapi antara lain berupa:
·
Hujan
abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
·
Lava
panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
·
Awan
panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
·
Gas
yang mengandung racun.
·
Material
padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
Selain itu,
letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut
dengan gempa vulkanik.Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk
kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan
lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar
dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan
kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup
oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu
vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu
vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal
ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun
akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung
pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah
kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur
karena mengalami proses peremajaan tanah.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
·
Berbagai
bangunan roboh.
·
Tanah
di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
·
Tanah
longsor akibat guncangan.
·
Terjadi
banjir, akibat rusaknya tanggul.
·
Gempa
yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
·
Merobohkan
bangunan.
·
Rusaknya
areal pertanian dan perkebunan.
·
Membahayakan
penerbangan.
·
Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena
Faktor Manusia
a. Penambangan.
a. Penambangan.
Hampir
34 persen daratan Indonesia telah diserahkan kepada korporasi lewat 10.235 izin
pertambangan mineral dan batubara (minerba). Itu belum termasuk izin perkebunan
skala besar, wilayah kerja migas, panas bumi, dan tambang galian.
Kawasan pesisir dan laut juga tidak
luput dari eksploitasi, lebih dari 16 titik reklamasi, penambangan pasir, pasir
besi, dan menjadi tempat pembuangan limbah tailing Newmont dan Freeport.
Demikian juga hutan kita, setidaknya
3,97 juta hektar kawasan lindung terancam pertambangan, tak luput
keanekaragaman hayati di dalamnya. Tak hanya hutan, sungai kita pun
dikorbankan. Jumlah daerah aliran sungai (DAS) yang rusak parah meningkat dalam
10 tahun terakhir.
Dari sekitar 4.000 DAS yang ada di
Indonesia, sebanyak 108 DAS mengalami kerusakan parah. ESDM dinilai melakukan
pembiaran atas kehancuran ini dan dibayar dengan kematian warga, kerusakan
lahan, dan berubahnya pola ekonomi masyarakat.
Hal ini ditegaskan oleh Riyanto,”Melihat
kondisi inilah, Jatam menuntut secara tegas agar Energi dan Sumber Daya Mineral
tunduk kepada UU No 32/2009 dan tidak mengintervensi Kementerian Lingkungan
Hidup, segera menghentikan izin usaha pertambangan dan mengevaluasi perusahaan
yang merusak lingkungan, menutup segera tambang di wilayah hutan untuk menahan
laju daya rusak tambang.”
b. Limbah Industri
Limbah industri adalah hasil pengolahan pabrik yang
tidak berguna. Limbah ini merupakan pemicu juga dalam kerusakan alam karena
limbah itu berupa racun yang akan memusnahkan hewan,tumbuhan dan manusia juga.
Dan dipastikan keseimbangan alam juga terganggu.
B.
Dampak Keruaskan Lingkungan
1.Mutasi Gen Manusia Terselubung
Disebabkan
karena berkembangnya teknologi kedokteran misalnya adanya penggunaan sinar
ronzen, sinar laser, getaran ultra sonic, sehingga mengakibatkan merosotnya
daya tahan manusia secara alami yang hanya dapat dipertahankan dengan dukungan
teknologi yang makin lama makin dituntut kecanggihannya
2.Hujan Asam
Berasal dari industri-industri yang
dalam operasinya melepaskan dioksida(SO2),
Nitrogen Dioksida (NO¬2) dan
Karbondioksida (CO2) ke ke udara sehingga menyebabkan terjadinya interaksi
antara SO2, NO2 dan CO2 menjadi Asam Sulfat (H2SO4) sehingga air hujan akan
mengandung H2SO4, HNO3 dan H2CO3. Hal ini akan menyebabkan hujan dengan pH
lebih kecil dari 5,6 sehingga dapat merusak butir-butir klorofil pada tumbuhan
yang dapat mengganggu aktivitas fotosintesis yang akhirnya dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, selain itu juga dapat mengakibatkan benda logam merusak
berbagai bangunan dari marmer, tegel dan beton.
3. Dampak Rumah Kaca
Terjadi karena meningkatnya lapisan
gas, terutama gas CO2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari
berbagai kegiatan manusia, selimut gas rumah kaca ini mengakibatkan refleksi
balik sinar / panas dari matahari membalik memantul kembali ke bumi. Akibatnya
adalah naiknya suhu bumi atau perubahan iklim global.
4. Lubang Lapisan Ozon
Lapisan ozon ini mengalami kerusakan oleh bahan kimia, seperti halon dan CFC (Chlorfluorcarbon) yang dihasilkan oleh gerosol, mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa untuk berbagai keperluan,jika lapisan ozon mengalami kerusakan, terjadi lubang-lubang maka sinar ultraviolet akan masuk langsung ke bumi.
C. Upaya – upaya pelestarian lingkungan
1) Upaya pelestarian
hutan
melalui tata guna lahan, peraturan TPTI (tebang pilih
tanam indonesia), reboisasi, dan sistem tumpang sari pada pertanian. Cara yang
dapat digunakan untuk menjaga hutan dari tangan-tangan perusak antara lain :
·
Mencegah ladang berpindah
Terkadang para petani tidak mau
pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru
ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab
membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat
menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak
produktif lagi.
·
Waspada terhadap api
Hindari membakar sampah, membuang
puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain
sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat
atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang
lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di
sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa
angin kencang.
·
Reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilih
Kombinasi kedua teknik adalah
sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak
Pengelolaan Hutan.Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana
yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang.Setelah meneang satu pohon
sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk
menggantikan pohon yang ditebang tersebut.Lahan yang telah gundul dan rusak
karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan
dan tanaman yang telah hilang.
·
Menempatkan penjaga hutan / polisi kehutanan /
jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman
hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan
mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas
dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang
sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa
yang akan dating
III.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kerusakan lingkungan terjadi karena berbagai
faktor penyebab diantaranya faktor alam yang meliputi gunung meletus , gempa
bumi , angin topan dan sebagainya. Dan juga ulah manusia yang meliputi kegiatan
penambangan, limbah industri dan seebagainya.
2.Kerusakan lingkungan berdampak
pada kehidupan baik secara langsung maupun
tidak. Diantaranya mutasi gen manusia terselubung , hujan asam , efek rumah
kaca dan lubang lapisan ozon.
3.Untuk mencegah kerusakan
lingkungan secara berkelanjutan diperlukan upaya-upaya penanggulangan dan
peletarian lingkungan baik jangka panjang atau pendek secara berkesinambungan.
Sehingga mampu mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan. Diantaranya
peelestarian hutan daru berbagai aspek.
B. Saran
1.Untuk
mengurangi resiko dari berbagai faktor kerusakan lingkungan diperlukan pengetahuan tentang lingkungan
yang dapat membantu proses pelestarian lingkungan.
2.Kerusakan
lingkungan menimbulkan dampak – dampak yang
buruk. Untuk itu diperlukan tindakan
penyelamatan lingkungan.
Dalam
melanjutkan keberlangsungan fungsi lingkungan maka dilakukan proses pelestarian lingkungan secara
bekelanjutan.sehingga lingkungan bisa menjadi investasi generasi yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, istamar, dkk.2010. Biologi untuk SMA Kelas X Smester 2. Jakarta:
Erlangga.
Subchan, Wacju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember:
JemberUniversity
Press.
Santoso,
Urip. 2008 . Permasalahan dan Solusi Pengelolaan
Lingkungan hidup.
On
line;http://uripsantoso.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar